ada 4
jenis macam kabel yang sering digunakan dalam jaringan, keempat kabel tersebut
sebagai berikut :
- Kabel Koaksial
kabel
koaksial mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps
- Biaya Rata-rata per node murah
- Media dan ukuran konektor medium
- Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter
(medium)Jaringan dengan menggunakan kabel koaksial merupakan jaringan dengan biaya
rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat
terbatas. Kabel koaksial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan
ring.
- Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Merupakan
sepasang kabel yang di twist/dililit
satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat
terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam
jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel/8 kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 Mbps sampai dengan 100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek
yaitu maximum 100m.
- Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Secara
fisik, kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar.
Dimulai dari konstruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau
aluminium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik.
Kekurangan STP adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang
memproduksinya dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam
penanganan fisiknya.
- Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Jenis kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang
digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel
jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan
multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung. Kabel fiber
optic merupakan media networking medium yang digunakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Fiber Optic harganya lebih mahal di bandingkan
media lain.
Fiber Optik mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Kecepatan dan keluaran 100+ Mbps
- Biaya rata-rata pernode cukup mahal
- Media dan ukuran konektor keci
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 2 km (panjang)
Jenis Kabel Data Komputer
Umumnya
kabel data di hubungkan melalui salah satu com port. Kabel data komputer ada
beragam jenis mulai yang di gunakan pada perangkat internal sampai dengan kabel
data yang di gunakan untuk menghubungkan komputer dengan berbagai macam device.
Baik
tanpa berlama waktu, berikut jenis kabel data komputer yang sering kita temui.
1. Kabel data usb
Kabel
data usb di gunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat lainnya dengan
komputer misalnya hanphone atau tablet.
Pengguna
komputer biasanya menghubungkan handphone dengan komputer untuk melakukan
pertukaran data, misalnya mengcopy photo, mp3 atau file video dari handphone ke
komputer atau sebaliknya.
Berikut
beberapa contoh kabel data usb.
Gambar:
Kabel data mini USB
Gambar:
Kabel data USB standar
Gambar:
Kabel data micro usb
Gambar: Kabel data USB OTG
2. Kabel data hardisk
Kabel
data hardisk di gunakan untuk menghubungkan antara hardisk dengan motherboard.
Secara default kabel hardisk sudah terpasang dalam motherboard komputer PC.
Bentuk
dari kabel hardisk bermacam-macam sesuai dengan teknologi hardisk yang di
gunakan oleh komputer itu sendiri. Berikut gambar dari kabel data hardisk.
Gambar:
Kabel data hardisk ATA
Gambar: Kabel data hardisk Sata
3. Kabel data printer
Berikutnya
kabel data komputer di gunakan untuk menghubungkan komputer dengan printer.
Dengan terhubungnya printer ke komputer, pengguna akan lebih leluasa melakukan
kontrol terhadap printer.
Gambar:
Kabel data printer komputer
4. Kabel data LAN
Kabel
data LAN di gunakan untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer
lainnya. Tidak hanya sekedar menghubungkan, kabel LAN juga berfungsi sebagai
pembawa atau carrier pada data yang di kirim atau di terima pengguna.
Gambar: Kabel data lan utp
Pada
umumnya kita banyak menemui jenis kabel UTP, walau masih ada beragam jenis
kabel jaringan namun yang paling banyak di gunakan hingga saat ini adalah kebel
jaringan jenis UTP.
Demikian
artikel jenis kabel data komputer semoga bermanfaat, terimakasih
sudah mampir dan membaca artikel ini
Definisi dan Fungsi Kabel
Jaringan Coaxial
Definisi
dan Fungsi Kabel Jaringan Coaxial merupakan topik yang diangkat
dalam Teknodaily.com kali ini. Dimana istilah kabel Coaxial itu sendiri pada
hakikatnya sangatlah luas, karena digunakan pada beberapa bidang yang memang
membutuhkan kabel sebagai media transmisi data.
DEFINISI
KABEL JARINGAN COAXIAL
Kabel jaringan Coaxial
memiliki nama lain BNC yang merupakan singkatan dari Bayonet Naur Connector,
atau umum juga disebut dengan istilah ‘COAX’. Sementara dalam bahasa Indonesia,
istilah kabel Coaxial dapat diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu.
Jika diartikan secara umum, kabel Coaxial dapat didefinisikan
sebagai sarana penyalir atau pengalirhantar (transmitter) yang bertugas
menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.
Sementara definisi kabel Coaxial jika dipandang dari segi
dunia jaringan komputer, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Definisi kabel jaringan Coaxial yakni suatu jenis kabel yang
diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna
kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
FUNGSI
KABEL JARINGAN COAXIAL
Awalnya kabel Coaxial hanya digunakan untuk kabel antena TV
saja, namun seiring dengan kemajuan jaman fungsi kabel Coaxial
berkembang untuk digunakan pada jaringan LAN.
Adapun fungsi kabel jaringan Coaxial yang utama yakni sebagai
media penghubung yang mengalirkan data dari perangkat keras komputer yang satu
dengan perangkat keras komputer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi
data kecepatan tingginya bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya
untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
KARAKTERISTIK
KABEL JARINGAN COAXIAL
Singkatnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial yakni
menggunakan 2 buah konduktor, dengan pusat berupa inti kawat padat yang
dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput
konduktor.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar
tersebut dapat dilihat jika kabel Coaxial terdiri dari :
- Kabel tembaga (centre core)
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik. - Lapisan plastik (dielectric insulator)
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya. - Lapisan metal (metallic shield)
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel. - Lapisan plastik (plastic jacket)
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.
Selain empat komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Coaxial secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
- Biaya rata-rata per node murah.
- Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).
JENIS-JENIS
KABEL COAXIAL
Jenis-jenis kabel Coaxial yang dikenal secara umum terdiri
dari 2 tipe, yaitu Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal) dan Thin
Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis). Berikut ini penjelasan lengkapnya :
1. Thick
Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)
Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai
Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini
mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini
yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang
bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis
kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki
bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple
channel).
Adapun kriteria kabel
Coaxial Thicknet ini yaitu :
- Merupakan kabel original Ethernet.
- Mempunyai diameter lumayan besar.
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
- Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
- Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
2. Thin
Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis)
Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2
yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada
panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu
200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada
jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.
Adapun kriteria kabel
Coaxial Thinnet ini yaitu :
- Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
- Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
- Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
PENERAPAN
KABEL COAXIAL PADA JARINGAN KOMPUTER
Kabel jaringan Coaxial umumnya digunakan sebagai media
transmisi untuk topologi jaringan yang menganut arsitektur jenis bus dan ring.
Dalam penerapannya, instalasi kabel jaringan Coaxial harus dilakukan dengan
sangat rapi, sehingga kerap menimbulkan kesulitan bagi para pemasangnya.
Kabel jaringan Coaxial harus diukur dengan perhitungan yang
benar sempurna karena jika keliru dalam memperhitungkan ukuran yang tepat maka
dapat berakibat rusaknya NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan. Selain
itu kesalahan pengukuran kabel jaringan Coaxial dalam instalasi juga berdampak
pada kinerja jaringan itu sendiri yang bakal terhambat karena tidak mencapai
kemampuan maksimalnya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
instalasi kabel Coaxial jika ingin mendapat hasil yang sempurna :
- Kontinuitas konduktor utama kabel harus dalam kondisi yang terpelihara.
- Sambungan kabel harus ketat sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula.
- Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya.
- Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah benar-benar rapi.
Mengingat penerapan kabel jaringan Coaxical yang terkesan
rumit dan tidak fleksibel, belakangan ini keberadaan kabel Coaxial sudah mulai
jarang ditemukan, terlebih lagi beberapa produk LAN kebanyakan sudah tidak lagi
mendukung koneksi kabel jaringan Coaxial. Terlebih lagi dengan adanya kabel
Twisted Pair yang dianggap lebih efisien dan fleksibel, alhasil kabel jaringan
Coaxial lambat laun terus ditinggalkan oleh para pengguna jaringan komputer di jaman modern.
KELEBIHAN
& KEKURANGAN KABEL JARINGAN COAXIAL
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer
lainnya seperti kabel Twisted Pair ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan
Coaxial memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa
saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan Coaxical, berikut ini kami
jabarkan beberapa diantaranya :
Kelebihan
Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel jaringan Coaxial memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi meskipun terbatas dari segi jangkauan.
- Penguatannya dari repeater tidak perlu sebesar kabel Twisted Pair.
- Kabel jaringan Coaxial lebih murah dari kabel Fiber Optic.
- Teknologi yang dianut kabel jaringan Coaxial sudah sangat umum alias tidak asing lagi karena sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data.
- Kabel jaringan Coaxial mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal–sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa.
- Kabel jaringan Coaxial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
- Meskipun instalasi kabel jaringan Coaxial terbilang rumit, namun kabel jaringan Coaxial sangat peka terhadap isyarat.
- Kabel jaringan Coaxial bisa menampung pengkabelan yang lebih panjang di antara jaringan dengan perangkat-perangkat lain dibandingkan kabel Twisted Pair.
Kekurangan
Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel jaringan Coaxial perlu dipasang dengan teliti dan cenderung rumit, terutama dalam hal mempertimbangkan ukurannya.
- Biaya pemeliharaan kabel jaringan Coaxial relatif mahal sehingga berat di ongkos.
- Lebar bidang frekuensi dalam kabel jaringan Coaxial hanya terbatas oleh gain (pengerasan) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik.
- Jangkauan transmisi kabel jaringan Coaxial terbatas, sehingga dalam suatu jarak tertentu maka transmisi sinyal–sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.
- Kabel jaringan Coaxial sangat rentan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
oleh : ernikawati dan wanda aizah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar